BUDAYA INDUSTRI
PENDAHULUAN
a. Pengertian
Budaya Kerja adalah falsafah yang didasari pada pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok yang tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja (Gering Supriyadi dan Tri Guno)
b. Latar belakang
Masih belum bisa menerapkan budaya kerja dan masih membawa budaya dari luar ke tempat kerja
MAKSUD DAN TUJUAN
Membahas budaya industri tujuanya agar bisa mengimplementasikannya di dunia kerja
BATASAN DAN RUANG LINGKUP
Strategi penerapan budaya kerja industri
TARGET YANG DI HARAPKAN
Bisa menerap kan budaya kerja dan tidak membawa budaya dari luar seperti malas, tidak rapi, tidak bisa memenegementwaktu dll ke tempat kerja
METODE PELAKSANAAN
Literasi dan Diskusi
ALAT DAN BAHAN
-Laptop
-Charger
-Internet
-Referensi
TARGET WAKTU
08.00-16.00
TAHAPAN PELAKSANAAN
-Membaca referensi
PEMBAHASAN:
Budaya Kerja adalah falsafah yang didasari pada pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok yang tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja (Gering Supriyadi dan Tri Guno)
Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku sumber daya manusia agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Terdapat lima nilai-nilai dan budaya kerja yang ditetapkan sebagai acuan para karyawan untuk dipahami dan diamalkan dalam bekerja, bersikap dan berkontribusi dalam pengembangan industri:
1. Intregitas
Integritas adalah bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja)
2. Profisional
Profesional adalah orang-orang yang diandalkan dan dipercaya karena mereka ahli, terampil, punya ilmu pengetahuan, bertanggung jawab, tekun, penuh disiplin, dan serius dalam menjalankan tugas pekerjaannya
3. Produktif
Produktif adalah sikap yang berkonsep pada hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini
4. Kompetitif
kopetitif adalah sebuah kata yang menggambarkan suatu hal yang berhubungan dengan sebuah persaingan / kompetisi
5. Inovatif
Inovatif adalah mencurahkan segala pikiran atau kemampuan diri dalam berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang baru bagi diri kita, masyarakat dan lingkungan kerja
-Manfaat Penerapan Budaya Kerja
Budaya kerja yang baik mampu meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi dari perorangan anggota organisasi dan pada gilirannya bisa meningkatkan produktivitas organisasi
-Budaya kerja K3 di industri
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya yang di lakukan untuk menghindari resiko cidera dan kecelakaan kerja.
K3 bertujuan untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan saat bekerja seperti penyakit akibat kerja, dan kecelakaan kerja
1. Penyakit akibat kerja
penyakit akibat kerja di sebabkan oleh beberapa fator:
- Fisika (suara bising berlebihan, radiasi, getaran)
- Biologi (bakteri, virus, jamur)
- kimia (cairan kimia berbahaya, debu, gas)
2. kecelakaan akibat kerja
Kecelakaan akibat kerja di sebabkan beberapa faktor:
-Faktor manusia (akibat manusia yang kurang di siplin terhadap prosedur kerja)
-Faktor Alat (kondisi alat yang di gunakan kuarang aman)
-Faktor Lingkungan (lingkungn kerja yang kurang aman seperti licin, alat yang tercecer, suhu udara dan insesitas cahaya)
Cara supaya terhindar dari kecelakaan kerja
1. Memakai APD(alat pelindung diri)
2. Mengikuti prosedur pekerjaan
3. Tidak bercanda saat bekerja
-Budaya industri SOP
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana46 Strategi Penerapan Budaya Kerja Industri melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.
Tujuan dari dibuatnya SOP adalah sebagai standar bekerja di dalam suatu pekerjaan dan harus dipenuhi dan dilaksanakan kepada seluruh anggota pekerjaan dan dimaksudkan untuk penghematan biaya, mempermudah koordinasi dan pengawasan.
-Budaya industri 5S
5S merupakan huruf awal dari lima kata Jepang yaitu: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, danShitsuke, yang dalam perkembangannya di Indonesia dikenal dengan 5R yaiu: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin.
5S
1. Seiri atau Ringkas (membuang barang yang tidak diperlukan)
2. Seiton atau Rapi (menyusun dengan rapi tempat penyimpanan)
3. Seiso atau Resik (mengatur prosedur kebersihan atau bersihkan dengan sistematik)
4. Seiketsu atau Rawat (mempertahankan tempat kerja sesuai standar)
5. Shitsuke atau Rajin (disiplin)
-Budaya kerja TPM
TPM adalah salah satu metode proses maintenance yang dikembangkan untuk meningkatkan produktifitas di area kerja, dengan cara membuat proses tersebut lebih reliable dan lebih sedikit terjadi pemborosan (waste)
Faktor-faktor yang menyebabkan quality defect and rework loss disebabkan oleh:
a. Manusia
Kurang pengalaman dan ilmu sehingga operator kurang terampil dalam
mengoperasikan mesin serta memahami gejala kerusakan mesin
b. Mesin
Mesin yang beroperasi terus menerus akan menyebabkan mesin
mengalami keausan atau kerusakan
c. Lingkungan
Faktor yang terjadi dari lingkungan adalah suhu udara yang panas
karena uap dari panasnya mesin, AC mati dan penyimpanan barang
yang tidak rapi, sehingga dapat mengganggu proses produksi
Tujuan dari TPM:
a. Tidak ada produk yang rusak.
b. Tidak ada kerusakan pada mesin, yang tidak terdeteksi sebelumnya.
c. Tidak ada kecelakaan di area kerja.
TEMUAN MASALAH DAN CARA PENYELESAIANNYA
Masih belum bisa menerapkan budaya kerja industri dan masih membawa budaya dari luar industri di pekerjaan
REFERENSI
Buku Strategi Budaya Kerja VOKASI.pdf
0 Komentar