KONFIGURASI LAB OSPF SINGLE AREA

Sebelumnya kita bahas tentang pengertian OSPF dulu ya😅

Open Shortest Path First (OSPF) adalah salah satu protocol routing dynamic yang pemilihan jalur terbaiknya menggunakan link state yaitu pemilihan jalur terbaik dengan melihat dari bandwidth jalur yang terbesar.

OSPF termasuk dalam Open Standard yaitu protocol yang bisa di gunakan di berbagai vendor perangkat jaringan.


Fitur-fitur dari OSPF adalah :

- Classless routing
- Support VLSM, CIDR
- Administration distance 110 (Urutan eksesusi routing protokol jika dalam sebuah router ada beberapa routing)
- Menggunakan 224.0.0.5 untuk hello packet dan 224.0.0.6 untuk alamat routing updates 

OSPF menggunakan sistem hirarki dimana kita bisa membagi bagi sistem tersebut menjadi bagian yang lebih kecil yang biasa di sebut dengan area. Tujuan adanya pembagian sistem menjadi beberapa area adalah untuk mengurangi overhead routing dan mempercepat update routing


Istilah-istilah penting dalam OFPF :

- Link adalah interface dari suatu router yang tergabung ke dalam suatu jaringan OSPF.
- Router ID adalah IP Address yang di gunakan untuk mengidentifikasi router dalam jaringan.
- Protocol Hello adalah protocol yang di gunakan router OSPF untuk melihat apakah router tetangganya masih ada atau tidak dan dalam pengiriman paket Hello di alamatkan ke 224.0.0.5  .
- Link State Advertisement adalah paket yang berisi tentang kondisi link dan informasi rute yang di bagi-bagikan antar router OSPF.
- OSPF Area adalah area yang ditentukan bagi beberapa interface router, yang akan memiliki ID Area yang sama.


Tipe area dalam OSPF terbagi menjadi tiga yaitu :

1. Backbone Area biasanya menjadi pusat dari area OSPF biasanya di pada area 0
2. Area Border Router (ABR) menghubungkan Backbone router dengan dengan router lain di bawahnya
3. Autonomus System Boundary Router (ASBR) router yang menghubungkan Area Border Router dengan beberapa network-network kecil


Konfigurasi OSPF Single Area di packet tracer

ROUTER 0 :

router_0(config)#int g0/0/0

router_0(config-if)#no sh

router_0(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.252

router_0(config-if)#exit

router_0(config)#router ospf 10

router_0(config-router)#router-id 1.1.1.1

router_0(config-router)#net 192.168.1.0 0.0.0.3 area 0


ROUTER 1 :

router_1(config)#int g0/0/0

router_1(config-if)#no sh

router_1(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.252

router_1(config-if)#int g0/0/1

router_1(config-if)#no sh

router_1(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.252

router_1(config-if)#exit

router_1(config)#router ospf 10

router_1(config-router)#router-id 2.2.2.2

router_1(config-router)#net 192.168.1.0 0.0.0.3 area 0
router_1(config-router)#net 192.168.2.0 0.0.0.3 area 0



ROUTER 2 :

router_2(config)#int g0/0/0

router_2(config-if)#no sh

router_2(config-if)#ip add 192.168.2.2 255.255.255.252

router_2(config-if)#exit

router_2(config)#router ospf 10

router_2(config-router)#router-id 3.3.3.3

router_2(config-router)#net 192.168.2.0 0.0.0.3 area 0



Nah mungkin itu saja yang bisa saya bagikan dalam artikel kali ini, apabila ada masukan atau saran bisa langsung di komen ya

dah......👋